Selasa, 14 September 2010

Umat Islam Indonesia Tidak Masuk Surga?

Kelak di Yaumul Hisab, ternyata umat Islam Indonesia tidak bisa masuk surga. Hal itu diumumkan secara terbuka oleh malaikat Ridwan. Sedangkan malaikat Malik si Penjaga Neraka yang biasanya sangar bisa senyum-senyum sinis.

“Wah, gimana ini? Katanya Allah SWT menjanjikan surga bagi yang beriman dan beramal saleh? Tapi kenapa kami tidak bisa masuk surga?” tanya Habib Riziq dari juru bicara FPI.

“Mana ada amal saleh kok ngrusak?” jawab malaikat Ridwan secara retoris, dengan santainya. “Syukurin loe!”

“Astaghfirullah! Mana ini kebenaran Quran? Kami katanya dijamin dengan surga jika beriman dan beramal saleh?” tanya Din Syamsuddin dari juru bicara Muhammadiyah.

“Ya Rasulullah SAW, mana syafaatmu? Kenapa nasib kami bisa begini?” tanya Gus Dur mewakili Nahdlatul Ulama (NU).

“Capek deh! Ternyata bukan cuma politisi Indonesia yang ngibul! Allah SWT juga ngibul! Rugi kami shalat tiap hari menjelang usia tua kami, kalau macam gini!” kata seorang muslim abangan.

Karena makin gaduh maka malaikat Juru Bicara Surga menjelaskan. “Tenang! Tenang ya! Ini sudah keputusan Allah SWT. Kalian terlalu cuek dalam menjalankan perintah Allah dan RasulNya. Kenapa kalian tidak bisa masuk surga? Sebab Rasulullah SAW kan telah mengingatkan bahwa orang Islam yang meninggal dalam keadaan punya utang maka tidak akan bisa masuk surga, selama utang belum ada yang melunasi. Nah, pemerintah Indonesia tiap tahun ngutang, hingga tahun 2010 ngumpul Rp. 1.600 T lebih, dan tiap tahun selalu utang, tapi kalian tidak memberontak untuk mencegahnya. Makanya kalian ikut menanggung utang itu dan tidak lunas hingga kiamat datang. Makanya kalian sebagai rakyat Indonesia yang turut menanggung utang itu tidak akan masuk surga. Kasihan deh loe! Kasihan! Kasihan! Kasihan!”

Seluruh umat Islam Indonesia itupun menyesal punya negara pengutang. Ternyata lembaga-lembaga setan semacam IMF, World Bank, ADB dan lain-lain sukses menghantarkan mereka ke dalam neraka.

Dipasang juga di:
http://hiburan.kompasiana.com/group/gosip/2010/09/13/umat-islam-indonesia-tidak-masuk-surga/

Senin, 15 Februari 2010

Keguguran Karena Gempa Jogja

Seorang ibu-ibu bernama Tulkiyem menggugat Rumah Sakit Gondal Gandul (RSG), gara-gara diduga adanya malpraktik yang terjadi pada tanggal 29 Mei 2006, sehingga Bu Tulkiyem mengalami keguguran janin.

Ketika di Pengadilan, pengacara pihak RSG menjawab gugatan Bu Tulkiyem bahwa keguguran janin itu terjadi karena gempa Jogja 26 Mei 2006. Itu dibuktikan dari pendapat ahli kandungan RSG.

"Apa alasannya kok keguguran janin disebabkan gempa Jogja?" tanya wartawan kepada pengacara RSG.

"Kalau mau jawaban lebih detil, silahkan bertanya kepada para ahli geologi yang disewa Lapindo!" jawab pengacara RSG.

Para wartawan bertanya kepada ahli geologi yang disewa Lapindo.
"Pak, apakah ada hubungan antara gugurnya janin Bu Tulkiyem di Sidoarjo pada tanggal 29 Mei 2006 dengan gempa Jogja 26 Mei 2006?"

"Wah, itu kata siapa?" tanya ahli geologi itu.

"Kata pengacara pihak RSG Pak. Dia menggunakan pendapat dokter kandungan RSG," jawab wartawan.

"Waduh, kaco deh! Kalian tanya dokter ahli kandungan itu, bagaimana dia bukan ahli di soal gempa bumi bisa menghubungkan gempa jogja dengan gugurnya kandungan seseorang!" pinta ahli geologi itu dengan geram.

Lalu para wartawan bertanya kepada dokter kandungan RSG.
"Bu Dokter, kami diminta ahli geologinya Lapindo untuk bertanya kepada Bu Dokter. Ibu kan bukan ahli gempa, tapi mengapa bisa punya analisis bahwa gugurnya kandungan Bu Tulkiyem disebabkan gempa Jogja?"

"Walah, kalian tanya juga tuh kepada para ahli geologi dan pemboran pihak Lapindo; kenapa mereka bukan ahli gempa kok bisa punya kesimpulan bahwa semburan lumpur Lapindo disebabkan gempa Jogja? Kalau mereka bisa diakui pengadilan, kenapa kami tidak? Kan sama-sama bukan ahli gempanya?"

Para wartawan itu pusing, akhirnya ngeloyor pergi..... "Pusing! Banyak orang sinting di negara ini!"

Wwkwkwkwkwkwkwkwkwk........ modar kowe !