Kelak di Yaumul Hisab, ternyata umat Islam Indonesia tidak bisa masuk surga. Hal itu diumumkan secara terbuka oleh malaikat Ridwan. Sedangkan malaikat Malik si Penjaga Neraka yang biasanya sangar bisa senyum-senyum sinis.
“Wah, gimana ini? Katanya Allah SWT menjanjikan surga bagi yang beriman dan beramal saleh? Tapi kenapa kami tidak bisa masuk surga?” tanya Habib Riziq dari juru bicara FPI.
“Mana ada amal saleh kok ngrusak?” jawab malaikat Ridwan secara retoris, dengan santainya. “Syukurin loe!”
“Astaghfirullah! Mana ini kebenaran Quran? Kami katanya dijamin dengan surga jika beriman dan beramal saleh?” tanya Din Syamsuddin dari juru bicara Muhammadiyah.
“Ya Rasulullah SAW, mana syafaatmu? Kenapa nasib kami bisa begini?” tanya Gus Dur mewakili Nahdlatul Ulama (NU).
“Capek deh! Ternyata bukan cuma politisi Indonesia yang ngibul! Allah SWT juga ngibul! Rugi kami shalat tiap hari menjelang usia tua kami, kalau macam gini!” kata seorang muslim abangan.
Karena makin gaduh maka malaikat Juru Bicara Surga menjelaskan. “Tenang! Tenang ya! Ini sudah keputusan Allah SWT. Kalian terlalu cuek dalam menjalankan perintah Allah dan RasulNya. Kenapa kalian tidak bisa masuk surga? Sebab Rasulullah SAW kan telah mengingatkan bahwa orang Islam yang meninggal dalam keadaan punya utang maka tidak akan bisa masuk surga, selama utang belum ada yang melunasi. Nah, pemerintah Indonesia tiap tahun ngutang, hingga tahun 2010 ngumpul Rp. 1.600 T lebih, dan tiap tahun selalu utang, tapi kalian tidak memberontak untuk mencegahnya. Makanya kalian ikut menanggung utang itu dan tidak lunas hingga kiamat datang. Makanya kalian sebagai rakyat Indonesia yang turut menanggung utang itu tidak akan masuk surga. Kasihan deh loe! Kasihan! Kasihan! Kasihan!”
Seluruh umat Islam Indonesia itupun menyesal punya negara pengutang. Ternyata lembaga-lembaga setan semacam IMF, World Bank, ADB dan lain-lain sukses menghantarkan mereka ke dalam neraka.
Dipasang juga di:
http://hiburan.kompasiana.com/group/gosip/2010/09/13/umat-islam-indonesia-tidak-masuk-surga/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar